Saturday, November 3, 2012

Musik Nusantara - Musik Aceh

Secara umum masyarakat Aceh terdiri atas kelompok-kelompok etnik: Aceh Rayeuk, Gayo, Alas, Tamiang, Kluet, Aneuk Jamee, dan Semeulue. Keenam kelompk etnis ini mendiami daerah masing-masing yang mereka anggap sebagai tanah leluhurnya. Ditinjau dari sudut geografisnya etnik Tamiang, Kluet, Aneuk Jamee, dan Semeulue cenderung lebih banyak  menerima unsur-unsur budaya lain karena tinggal  di daerah pesisir pantai pesisir pantai. Sedangkan Rayeuk, Gayo dan  Alas mendiamin daerah pedalaman. Masing-masing etnik tersebut memiliki ciri khas budayanya.
Asal-usul orang Aceh menurut Dada Meuraxa  yang termasuk rumpun bangsa melayu terdiri dari suku-suku Mante, Lanun, Sakai, Jakun, Senoi, Semang dan lainnya yang berasal dari tanah semenanjung malaysia. Ditinjau secara etologis mempunyai hubungan dengan bangsa-bangsa yang pernah hidup di babilonia yang disebut phunisia, dan daerah antara sungai indus dan gangga yang disebut Dravida (Dada Meuraxa  1974 :12).
Hubungan antara Aceh dengan dubia melayu juga terjalin dengan akrab. Sultan pertama Negeri Deli, yaitu Gocah Pahlawan adalah kepercayaan Sultan Aceh untuk memerintah Deli. Menurut sumber-sumber Gocah Pahlawan berasal dari India (pelzer 1978:3)
Musik
Alat-alat musik tradisional Aceh:
1.      Arbab
Arbab(spike Fiddle) Lute berleher panjang dimainkan dengan cara digesek. Dalam bahasa daerah Arbab disebut Go Arab. Musik Arbab pernah berkembang di daerah Pidie, Aceh Besar dan Aceh Barat. Arbab ini dipertunjukkan pada acara-acara rakyat. Terakhir kalinya kesenian ini dapat dilihat pada zaman pemerintahan Belanda dan pendudukan Jepang. Fungsi utamanya membawakan melodi
2.      Canang kayu
Canang Kayu (Xilofon) bentuk lainnya adalah canang trieng terbuat dari bambu.  
3.      Celempong
Celempong adalah alat musik yang terdiri dari 7 bilah kayu. Kayu yang biasa dipakai untuk membuat celempong ini adalah kayu Tampu dan Kayu Sengunyung. Celempong dimainkan oleh kaum wanita.  Celempong biasa dimainkan untuk mengiringi tari inai. Lagu-lagu yang biasa disajikan oleh alat musik ini adalah Cicu mandi, Kuda Lodeng, Buka Pintu, Nyegok Bubu., dan Cik siti.
4.      Bangsi Alas
Kelompok aerofon bangsi alas terbuat dari bambu dengan panjang sekitar 40 cm, menyerupai rekorder dan berasal dari pegunungan alas. Pembuatan Bangsi dikaitkan dengan mistik, bangsi dibuat jika ada orang meninggal dunia di desa kemudian sengaja dihanyutkan disungai dan diikuti terus sampai Bangsi tersebut diambil oleh anak-anak. Stelah itu Bangsi yang telah di ambil anak-anak tadi dirampas lagi oleh pembuatnya dari tangan anak-anak yang mengambilnya.
5.      Bebelen
Termasuk kedalam klasifikasi aerofon. Single Reed dan memiliki lima buah lubang nada dan ujungnya memiliki bell.
6.      Serune Kalee
Serune Kalee merupakan isntrumen tradisional Aceh. Instrumen Serunee ini banyak ditemukan di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh Barat. Instrumen musik ini dimainkan bersamaan dengan Rapai dan Gendrang pada acara-acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan.
7.      Rapai
Rapai terbuat dari bahan dasar berupa kayu dan kulit binatang. Bentuknya menyerupai rebana, dimainkan dengan cara memukul, sering dipakai untuk mengiringi tari.
8.       Geundrang
Geundrang merupakan instrumen yang termasuk kedalam klasifikasi membranofon.  Gendang barel dua sisi, dimainkan memukul dengan tangan atau memakai kayu pemukul. Geundrang dijumpai di daerah Aceh Besar dan juga dijumpai di daerah pesisir Aceh seperti Pidie dan Aceh Utara.
9.       Tambo
      Tambo dibuat  batang iboh, kulit sapi dan rotan sebagai alat peregang kulit. Gendang silindris satu sisi. Tambo ini dimasa lalu berfungsi sebagai alat komunikasi untuk mengumpulkan masyarakat ke Meunasah.
10.    TaktokTrieng
        Taktok Trieng terbuat dari bambu dijumpai di daerah kabupaten Pidie, Aceh Besar dll.
11.   Kecapi Oloh
 Alat musik tuber zither yang terbuat dari bambu.
12. Gegedem
      Alat musik membranofon dari gayo. Gendang berbentuk barel terdiri dari satu sisi.
13. Repana
      Alat musik perkusi dari aceh yang berasal dari aceh tenggara biasanya digunakan untuk mengiringi tari guwel.
15. Canang
      Terdiri dari 5 buah gong kecil. Setiap instrumen ini dimainkan dengan cara deipegang dan dipukul dengan pemukul.

No comments:

Post a Comment